S a S

| You have been good to me | You have been gracious | You have been faithful | I have been given so much I can't even | Still I believe there is more | I open my hands to receive all that Your love has in store | Father, I know there is more | Power to heal and restore | Miracles wonders blessings unnumbered | Love never-ending | Love overflowing | You are bestowing, day after day after day |
♫ ♪ ♥ ♥♪ ♫ • * ¨ * • ♥♫ ♪ ♥ ♥♪ ♫ • * ¨ * • ♥ ♥ ♥ ♫ ♪ ♫ ♪ ♥ ♥♪ ♫ • * ¨ * • ♥♫ ♪ ♥ ♥♪ ♫ † L♥ve Inside † ♫ ♪ ♥ ♥ ♪ ♫♥ • * ¨ * • ♫ ♪ ♥ ♥ ♪ ♫ ♪ ♫ ♥ ♥ ♥ • * ¨ * • ♫ ♪ ♥ ♥ ♪ ♫♥ • * ¨ * • ♫ ♪ ♥ ♥ ♪ ♫

Kamis, 27 November 2014

"Siapa?" bukan "Mengapa"

07.08 a.m.

“Siapa?” bukan “Mengapa” adalah sebuah judul artikel sederhana yang mengubah cara pandangku hari ini. Kerap sekali setiap orangyang dirundung dalam sebuah pergumulan menyanyakan “Mengapa ini bisa terjadi?”, “Mengapa harus aku yang mengalami?”, “Mengapa ini...” dan “Mengapa itu....”
Kata tanya ini merupakan kata yang sama sekali kusukai dan sering kulontarkan ketika aku dirundung pergumulan. Ya, kata ini begitu fasih di bibir dan terkesan memiliki pertanyaan dan jawaban yang sama dramatisnya dengan permasalahan kita.
Namun hari ini aku mendapatkan sebuah pemahaman baru, tidak lagi bertanya”Mengapa?” melainkan “Siapa?”
Melalui kata “Siapa?” ini aku menemukan jawaban-jawaban atas pertanyaan“Mengapa?”ku bahkan aku juga mendapati ada sebuah jawaban yang tidak pernah memiliki pertanyaan. Hal ini tidak dikarenakan akibat kosongnya atau tidak ada pertanyaan sama sekali, melainkan karena saking sukarnya jawaban atas pertanyaan itu sehingga dia tidak digolongkan sebagai sebuah pertanyaan (Apakah mungkin ada pertanyaan semacam itu? Entahlah.)
Hal pasti yang kualami, saat aku mengalami sebuah galian tekanan akibat masa lalu suram yang telah terkubur dalam dan bertanya “Siapa?” aku mengerti bahwa Dia adalah Pribadi yang berdaulat atas masa lalu, masa kini dan masa depanku. Saat aku lemah-tak berdaya menghadapi setiap cemooh dan tak tahu harus berbuat apa lagi, aku tahu bahwa Dia satu-satunya sumber kekuatan dan penyembuh batinku. Bahkan saat aku kehilangan pengharapan, aku tersandung oleh “Siapa?”, yaitu Dia yang menjadi sauhku.

November 24th, 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar