S a S

| You have been good to me | You have been gracious | You have been faithful | I have been given so much I can't even | Still I believe there is more | I open my hands to receive all that Your love has in store | Father, I know there is more | Power to heal and restore | Miracles wonders blessings unnumbered | Love never-ending | Love overflowing | You are bestowing, day after day after day |
♫ ♪ ♥ ♥♪ ♫ • * ¨ * • ♥♫ ♪ ♥ ♥♪ ♫ • * ¨ * • ♥ ♥ ♥ ♫ ♪ ♫ ♪ ♥ ♥♪ ♫ • * ¨ * • ♥♫ ♪ ♥ ♥♪ ♫ † L♥ve Inside † ♫ ♪ ♥ ♥ ♪ ♫♥ • * ¨ * • ♫ ♪ ♥ ♥ ♪ ♫ ♪ ♫ ♥ ♥ ♥ • * ¨ * • ♫ ♪ ♥ ♥ ♪ ♫♥ • * ¨ * • ♫ ♪ ♥ ♥ ♪ ♫

Senin, 06 September 2010

XXI

....yang kutau,,, Dia kerjakan...
seturut firmanNya kepadaku...
....yang kuyakin,,, Dia sediakan...
seturut kasihNya bagiku...


Tak terasa,, usiaku sudah XXI,, kayak bioskop saja... hehehe....
Ada begitu banyak hal yang aku syukuri...
Setiap penyertaan dariNya yang selalu tak pernah absen...

Aku menyadari betul bahwa usiaku bertambah,,namun masa hidupku di dunia telah berkurang...
Banyak kajadian, masalah, dan pergumulan yang kualami selama satu tahun ini...
namun segala kuatirku kutaruh di bawah kakiMu..

"Segala perkaraku kuserahkan padaMu
Allah pembelaku
Segala kuatirku kutaruh di kakiMu
Allah pem'liharaku

Bila Kau yang membuka pintu
Tak ada satupun dapat menutupnya
Bila Kau yang mengangkat aku
Tiada yang dapat merendahkanku "
*Lirik lagu "Bila Kau yang membuka pintu"

Bapa,,, semua yang pernah kualami sangat sangat berharga buatku...
Akhir-akhir ini semua harapan dan doaku Engkau layakkan ya Tuhan...
Aku tau,,, semuanya bukan karena usahaku,, kekuatanku,, ataupun kecakapanku...
Semuanya hanya oleh AnugerahMu padaku...

Ya Yesus,,, biarlah semua yg telah terjadi boleh menjadi kenangan yg manis dariMu...
Semua yang akan datang,, yang telah berada di depan mataku,, menjadi lembaran yang harus kutulis dengan pensilku dan jika salah, biar penghapus Bapa saja yang menghapusnya... :)

Bapa,, aku sangat rindu hari-hariku selalu dipenuhi dengan hadirMu...
Jangan pernah tinggalkan aku Bapa...
Walau tiada seorangpun yang memegang tanganku,,, aku percaya kalau tanganMu tidak pernah melepas tanganku...

Usia yang baru telah Engkau tambahkan kepadaku Lord...
1 tahun adalah perjalanan yang begitu panjang,, tetapi Engkau membuat aku mudah untuk melaluinya...

Sekarang aku telah melihat tanganMu yang penuh Kuasa
yang selalu melingkupiku dari berbagai pencobaan...
Aku telah mengecap penyertaanMu yang manis
yang membuat hatiku bersuka...
Aku telah merasakan begitu banyak mujizatMu
yang membuatku terpesona setiap hari...
Aku telah melakukan perkara kecil bersamaMu
yang membuatMu mempercayakan hal yang bessar kepadaku...
Aku telah menemukanMu dan KasihMu
yang senantiasa membangkitkan semangatku...
Dan
Aku telah tinggal dalam surgaMu
yang membawa aku ke kehidupan kekal...

Nothing special without You...
Nothing to do if there's no Your presence...
And I'm nothing without You,,, Dad...


How I love You,, coz You love me first
_Your sincerely daughter_ ^^v

Kau

Tak pernah Kau tinggalkan 'ku sendiri
Kau sangat setia...
Apapun yang terjadi dalam hidupku ini
PenyertaanMu sempurna...

Oh,,, Yesusku...
Kau sangat mengasihiku
Aku pun mau mencintaiMu
Sampai akhir nafasku...

Dalam liku hidupku, tak Kau biarkan aku seorang diri...
Aku menyadarinya penuh...
HadiratMu melingkupiku...

Oh,,,Yesusku...
Engkaulah penciptaku
Penebus dosaku
Pem'lihara hidupku
Dan selamanya Kaulah Rajaku...
Amin


Senin, 19 Juli 2010

Thanks God

I just meet wif him...
Thanks God..
I really love him as my brother in You.. ^^v

Bless him in his research God....

Jumat, 18 Juni 2010

http://renungan-harian-kita.blogspot.com/2010/06/kata-mutiara-mengenai-sukses-dalam.html

Kamis, 20 Mei 2010

He loves me very much....


He always makes me smile....

Luv You Jesus...

Rabu, 14 April 2010

MENGINTIP keindahan kota sungai di BELANDA















Kita mungkin tidak asing dengan salah satu kota di Italy yaitu Venice yang sering disebut sebagai 'kota air', dan yang akan kita bahas disini adalah tentang salah satu daerah perkampungan di holland yang sangat mirip dengan bentuk dan tata kota seperti Venice-Italy, bolehlah kita sebut pemukiman ini sebagai 'perkampungan air'. Daerah yang tergolong sebagai dataran rendah ini begitu sedap dipandang mata, aroma wangi surgawi tersibak diantara pepohonan yang teduh. Jauh dari kebisingan jauh dari polusi, sekelilingnya dialiri sungai kecil yang jernih.

Kehidupan di daerah ini begitu nyaman sehingga wajah-wajah penduduknya dapat dilihat tersenyum ramah berseri-seri, bisa jadi akibat pemukiman mereka yang dapat dikatakan surga dunia, masyarakatnya begitu kompak untuk tidak menggunakan kendaraan bermotor, sehingga kita disini tidak akan melihat adanya mobil dan sepeda motor, sarana transportasi mereka adalah perahu-perahu kecil yang sederhana, apabila menempuh jalan setapak di darat maka akan tampak beberapa orang hanya berjalan kaki ataupun menaiki sepeda.

Menurut beberapa informasi masyarakat di perkampungan ini sebisa mungkin memakai perabotan rumah tangga yang sangat minimal dari penyebab polusi, maka dari itu sempurnalah pemukiman ini dikatakan asri dan bersih.





Source: National Georaphic Traveler

Rabu, 17 Maret 2010

Healthiest Foods on Earth



3. Nuts
Some of the largest and most important long-term studies of diet and health have shown that eating nuts several times a week is consistent with a risk of heart attack and heart disease that is 30%-50% lower than the general population. Just one ounce of nuts-almonds, macadamia, Brazil , walnuts, pecans-eaten three to five times a week seems to be the magic number.





1. Berries
Beans are extremely high in fiber, which helps to control weight, prevent or manage diabetes and blood sugar, and may help prevent colon cancer and protect against heart disease. The National Institute of Medicine recommends 25-38 grams of fiber a day. The average American gets only 4-11 grams. One cup of beans provides 11-17 grams.







2. Beans
All berries are low in sugar and high in fiber. Blueberries have been shown to increase memory in lab studies, and raspberries and strawberries are loaded with ellagic acid, a powerful antioxidant that seems to have some anti-cancer properties, according to the American Cancer Society.

4. Wild Salmon
Fish is the ultimate anti-aging food. Cold-water fatty fish like wild salmon, sardines, mackerel and herring contain omega-3 fats that protect the brain and the heart, improve mood, and lower blood pressure and triglycerides.

5. Raw Milk
Raw, organic milk nearly always comes from grass-fed cows and contains high levels of cancer-fighting CLA (conjugated linolenic acid) as well as a rich assortment of vitamins, minerals and beneficial bacteria (like Lactobacillus acidophilus)

6. Grass-Fed
Meat Meat from grass-fed cows has a much different fat profile than ordinary supermarket meat: high in omega-3s, lower in potentially harmful omega-6s and loaded with CLA, a kind of fat known for its anti-cancer activity. A superb source of protein and vitamin B12, it's also missing the antibiotics, steroids and hormones found in the meat that comes from feedlot farms.

7. Eggs
Considered by many to be nature's most perfect food, the egg is high in protein and relatively low in calories. The yolk contains choline, one of the most important nutrients for the brain, as well as lutein and xeazanthin, two critical nutrients for eye health. Brassica Vegetables Cabbage, Brussels sprouts, broccoli and kale all contain plant compounds called indoles that help reduce the risk of cancer. In addition to a stunning range of vitamins and minerals, they also contain sulforaphane, an important plant chemical that helps the body detoxify health-damaging chemicals.

8. Apples
Not only do they keep the doctor away, they also appear to do the same for lung cancer, diabetes and asthma. An apple contains five grams of fiber and a rich blend of nutrients including the bone-building vitamin K and the anti-inflammatory nutrient quercetin. And there's no better way to control your appetite than an apple eaten about half an hour before a big meal.

9. Onions and Garlic
In an impressive number of published studies, the consumption of onions and garlic has demonstrated protective effects against stomach, prostate and esophageal cancer. Along with broccoli, tea and apples, onions and garlic are among a select group of foods found to reduce mortality from heart disease by 20%.

10. Pomegranate Juice
Called "a natural Viagra" by researchers at Tel Aviv University , pomegranate juice is loaded with antioxidants. Studies show it can reduce blood pressure and plaque in the arteries. New research indicates it also slows the progression of tumors.. Four to eight ounces a day is highly recommended.

11. Green Tea
Though all teas are great for you, green tea has a unique profile of plant chemicals that have anti-cancer activity. It's now fairly established that green tea may help prevent the following types of cancers in humans: bladder, colon, esophagus, pancreas, rectum and stomach. If that's not enough, it also appears to help with weight control.
Konfrontasi Indonesia-Malaysia atau yang lebih dikenal sebagai Konfrontasi saja adalah sebuah perang mengenai masa depan pulau Kalimantan, antara Malaysia dan Indonesia pada tahun 1962-1966.

Perang ini berawal dari keinginan Malaysia untuk menggabungkan Brunei, Sabah dan Sarawak dengan Persekutuan Tanah Melayu pada tahun 1961. Keinginan itu ditentang oleh Presiden Soekarno yang menganggap Malaysia sebagai "boneka" Britania.

Latar belakang

Pada 1961, Kalimantan dibagi menjadi empat administrasi. Kalimantan, sebuah provinsi di Indonesia, terletak di selatan Kalimantan. Di utara adalah Kerajaan Brunei dan dua koloni Inggris; Sarawak dan Britania Borneo Utara, kemudian dinamakan Sabah. Sebagai bagian dari penarikannya dari koloninya di Asia Tenggara, Inggris mencoba menggabungkan koloninya di Kalimantan dengan Semenanjung Malaya untuk membentuk Malaysia.

Rencana ini ditentang oleh Pemerintahan Indonesia; Presiden Soekarno berpendapat bahwa Malaysia hanya sebuah boneka Inggris, dan konsolidasi Malaysia hanya akan menambah kontrol Inggris di kawasan ini, sehingga mengancam kemerdekaan Indonesia. Filipina juga membuat klaim atas Sabah, dengan alasan daerah itu memiliki hubungan sejarah dengan Filipina melalui Kesultanan Sulu.

Di Brunei, Tentara Nasional Kalimantan Utara (TNKU) memberontak pada 8 Desember 1962. Mereka mencoba menangkap Sultan Brunei, ladang minyak dan sandera orang Eropa. Sultan lolos dan meminta pertolongan Inggris. Dia menerima pasukan Inggris dan Gurkha dari Singapura. Pada 16 Desember, Komando Timur Jauh Inggris (British Far Eastern Command) mengklaim bahwa seluruh pusat pemberontakan utama telah diatasi, dan pada 17 April 1963, pemimpin pemberontakan ditangkap dan pemberontakan berakhir.

Filipina dan Indonesia resminya setuju untuk menerima pembentukan Malaysia apabila mayoritas di daerah yang ribut memilihnya dalam sebuah referendum yang diorganisasi oleh PBB. Tetapi, pada 16 September, sebelum hasil dari pemilihan dilaporkan. Malaysia melihat pembentukan federasi ini sebagai masalah dalam negeri, tanpa tempat untuk turut campur orang luar, tetapi pemimpin Indonesia melihat hal ini sebagai perjanjian yang dilanggar dan sebagai bukti imperialisme Inggris.


Sejak demonstrasi anti-Indonesia di Kuala Lumpur, ketika para demonstran menyerbu gedung KBRI, merobek-robek foto Soekarno, membawa lambang negara Garuda Pancasila ke hadapan Tunku Abdul Rahman—Perdana Menteri Malaysia saat itu—dan memaksanya untuk menginjak Garuda, amarah Soekarno terhadap Malaysia pun meledak.

Soekarno yang murka karena hal itu mengutuk tindakan Tunku yang menginjak-injak lambang negara Indonesia[1] dan ingin melakukan balas dendam dengan melancarkan gerakan yang terkenal dengan nama Ganyang Malaysia.

Perang

Pada 20 Januari 1963, Menteri Luar Negeri Indonesia Soebandrio mengumumkan bahwa Indonesia mengambil sikap bermusuhan terhadap Malaysia. Pada 12 April, sukarelawan Indonesia (sepertinya pasukan militer tidak resmi) mulai memasuki Sarawak dan Sabah untuk menyebar propaganda dan melaksanakan penyerangan dan sabotase. Tanggal 3 Mei 1963 di sebuah rapat raksasa yang digelar di Jakarta, Presiden Sukarno mengumumkan perintah Dwi Komando Rakyat (Dwikora) yang isinya:

* Pertinggi ketahanan revolusi Indonesia
* Bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Sarawak dan Sabah, untuk menghancurkan Malaysia

Pada 27 Juli, Sukarno mengumumkan bahwa dia akan meng-"ganyang Malaysia". Pada 16 Agustus, pasukan dari Rejimen Askar Melayu DiRaja berhadapan dengan lima puluh gerilyawan Indonesia.

Meskipun Filipina tidak turut serta dalam perang, mereka memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia.

Federasi Malaysia resmi dibentuk pada 16 September 1963. Brunei menolak bergabung dan Singapura keluar di kemudian hari.

Ketegangan berkembang di kedua belah pihak Selat Malaka. Dua hari kemudian para kerusuhan membakar kedutaan Britania di Jakarta. Beberapa ratus perusuh merebut kedutaan Singapura di Jakarta dan juga rumah diplomat Singapura. Di Malaysia, agen Indonesia ditangkap dan massa menyerang kedutaan Indonesia di Kuala Lumpur.

Di sepanjang perbatasan di Kalimantan, terjadi peperangan perbatasan; pasukan Indonesia dan pasukan tak resminya mencoba menduduki Sarawak dan Sabah, dengan tanpa hasil.

Pada 1964 pasukan Indonesia mulai menyerang wilayah di Semenanjung Malaya. Di bulan Mei dibentuk Komando Siaga yang bertugas untuk mengkoordinir kegiatan perang terhadap Malaysia (Operasi Dwikora). Komando ini kemudian berubah menjadi Komando Mandala Siaga (Kolaga). Kolaga dipimpin oleh Laksdya Udara Omar Dani sebagai Pangkolaga. Kolaga sendiri terdiri dari tiga Komando, yaitu Komando Tempur Satu (Kopurtu) berkedudukan di Sumatera yang terdiri dari 12 Batalyon TNI-AD, termasuk tiga Batalyon Para dan satu batalyon KKO. Komando ini sasaran operasinya Semenanjung Malaya dan dipimpin oleh Brigjen Kemal Idris sebaga Pangkopur-I. Komando Tempur Dua (Kopurda) berkedudukan di Bengkayang, Kalimantan Barat dan terdiri dari 13 Batalyon yang berasal dari unsur KKO, AURI, dan RPKAD. Komando ini dipimpin Brigjen Soepardjo sebagai Pangkopur-II. Komando ketiga adalah Komando Armada Siaga yang terdiri dari unsur TNI-AL dan juga KKO. Komando ini dilengkapi dengan Brigade Pendarat dan beroperasi di perbatasan Riau dan Kalimantan Timur.

Di bulan Agustus, enam belas agen bersenjata Indonesia ditangkap di Johor. Aktivitas Angkatan Bersenjata Indonesia di perbatasan juga meningkat. Tentera Laut DiRaja Malaysia mengerahkan pasukannya untuk mempertahankan Malaysia. Tentera Malaysia hanya sedikit saja yang diturunkan dan harus bergantung pada pos perbatasan dan pengawasan unit komando. Misi utama mereka adalah untuk mencegah masuknya pasukan Indonesia ke Malaysia. Sebagian besar pihak yang terlibat konflik senjata dengan Indonesia adalah Inggris dan Australia, terutama pasukan khusus mereka yaitu Special Air Service(SAS). Tercatat sekitar 2000 pasukan khusus Indonesia (Kopassus) tewas dan 200 pasukan khusus Inggris/Australia (SAS) juga tewas setelah bertempur di belantara kalimantan (Majalah Angkasa Edisi 2006).

Pada 17 Agustus pasukan terjun payung mendarat di pantai barat daya Johor dan mencoba membentuk pasukan gerilya. Pada 2 September 1964 pasukan terjun payung didaratkan di Labis, Johor. Pada 29 Oktober, 52 tentara mendarat di Pontian di perbatasan Johor-Malaka dan ditangkap oleh pasukan Resimen Askar Melayu DiRaja dan Selandia Baru dan bakinya ditangkap oleh Pasukan Gerak Umum Kepolisian Kerajaan Malaysia di Batu 20, Muar, Johor.

Ketika PBB menerima Malaysia sebagai anggota tidak tetap. Sukarno menarik Indonesia dari PBB pada tanggal 20 Januari 1965 dan mencoba membentuk Konferensi Kekuatan Baru (Conference of New Emerging Forces, Conefo) sebagai alternatif.

Sebagai tandingan Olimpiade, Soekarno bahkan menyelenggarakan GANEFO (Games of the New Emerging Forces) yang diselenggarakan di Senayan, Jakarta pada 10-22 November 1963. Pesta olahraga ini diikuti oleh 2.250 atlet dari 48 negara di Asia, Afrika, Eropa dan Amerika Selatan, serta diliput sekitar 500 wartawan asing.

Pada Januari 1965, Australia setuju untuk mengirimkan pasukan ke Kalimantan setelah menerima banyak permintaan dari Malaysia. Pasukan Australia menurunkan 3 Resimen Kerajaan Australia dan Resimen Australian Special Air Service. Ada sekitar empat belas ribu pasukan Inggris dan Persemakmuran di Australia pada saat itu. Secara resmi, pasukan Inggris dan Australia tidak dapat mengikuti penyerang melalu perbatasan Indonesia. Tetapi, unit seperti Special Air Service, baik Inggris maupun Australia, masuk secara rahasia (lihat Operasi Claret). Australia mengakui penerobosan ini pada 1996.

Pada pertengahan 1965, Indonesia mulai menggunakan pasukan resminya. Pada 28 Juni, mereka menyeberangi perbatasan masuk ke timur Pulau Sebatik dekat Tawau, Sabah dan berhadapan dengan Resimen Askar Melayu Di Raja dan Kepolisian North Borneo Armed Constabulary.

Pada 1 Juli 1965, militer Indonesia yang berkekuatan kurang lebih 5000 orang melabrak pangkalan Angkatan Laut Malaysia di Sampurna. Serangan dan pengepungan terus dilakukan hingga 8 September namun gagal. Pasukan Indonesia mundur dan tidak penah menginjakkan kaki lagi di bumi Malaysia. Peristiwa ini dikenal dengan "Pengepungan 68 Hari" oleh warga Malaysia.

Akhir konfrontasi

Menjelang akhir 1965, Jendral Soeharto memegang kekuasaan di Indonesia setelah berlangsungnya G30S/PKI. Oleh karena konflik domestik ini, keinginan Indonesia untuk meneruskan perang dengan Malaysia menjadi berkurang dan peperangan pun mereda.

Pada 28 Mei 1966 di sebuah konferensi di Bangkok, Kerajaan Malaysia dan pemerintah Indonesia mengumumkan penyelesaian konflik. Kekerasan berakhir bulan Juni, dan perjanjian perdamaian ditandatangani pada 11 Agustus dan diresmikan dua hari kemudian.

Konfrontasi ini merupakan salah satu penyebab kedekatan Presiden Soekarno dengan PKI, menjelaskan motivasi para tentara yang menggabungkan diri dalam gerakan G30S/Gestok (Gerakan Satu Oktober), dan juga pada akhirnya menyebabkan PKI melakukan penculikan petinggi Angkatan Darat.

sumber: ini (http://id.wikipedia.org/wiki/Konfrontasi_Indonesia-Malaysia)
versi inggrisnya yang lebih lengkap: itu (http://en.wikipedia.org/wiki/Indonesia%E2%80%93Malaysia_confrontation)

terinspirasi dari forum laen

Sensasi Rumah Terbalik



VIVAnews - Sebuah rumah unik baru saja dibangun di Jerman. Rumah ini unik karena dibangun terbalik berikut isi lengkapnya.

Rumah ini dibangun di dalam sebuah kebun binatang di Getorff, Jerman. Sesuai konsepnya, dapur, kamar mandi, kamar keluarga dan kamar tidur rumah ini terbalik.

Rumah setinggi tujuh meter ini dibangun tukang Gerhard Mordhorst dan koleganya, Gesellse Splettstober dan Manfred Kolax. Seperti dilansir news.com.au, mereka menggambarkan proyek mereka ini yang tergila pernah dibuat.

Bagian tersulit pembuatan rumah ini adalah kamar mandi, karena ada shower yang harus dibuat terbalik. Agar barang-barang itu tidak berjatuhan karena gravitasi, mereka memaku furnitur.


Mereka harus memikirkan semua detail, sampai-sampai mereka harus menggunakan jarum untuk membuat sprei tempat tidur berada di tempatnya. Rumah ini dijamin benar-benar akan menantang perspektif Anda.

Anda yang berkesempatan datang ke kota di Jerman ini, akan bisa menikmati rumah terbalik yang muncul dari ide investor Hamburg, Dirk Oster, ini pada akhir Maret 2010. Penasaran?



Jumat, 29 Januari 2010

Makasih Bapa....



Cinta Yang Sejati

Belum habis para malaikat terkagum-kagum akan apa yang telah dibuatNya selama 5 hari sebelumnya, dan hari itu Allah mengambil keputusan, "Aku akan menciptakan yang lain daripada yang lain hari ini " kataNya pada hari yang keenam.

Tiba-tiba Allah turun dari tahtaNya yang mulia dan berkilauan, Ia menginjakkan kakiNya di atas tanah yang berlumpur itu untuk pertama kalinya dan dengan penuh kelembutan, Ia menggulung lengan jubahNya.

Berbisik-bisiklah para malaikat satu dengan yang lain, dengan penuh rasa ingin tahu apakah gerangan yang membuat Allah turun dari tahtaNya dan berdiri di atas lumpur itu.

Lalu seorang malaikat memberanikan diri dan bertanya, "Ya Allah Yang Mulia, Maha Penyayang dan Pengasih, apakah yang akan Kau buat hingga Kau merelakan kaki dan jari-jari tanganMu menyentuh lumpur yang kotor itu? Biarlah kami yang melalukan pekerjaan yang kotor ini, sebab Engkau tidak layak untuk melakukan ini semua".

Tersenyumlah Allah dengan senyuman khasNya yang lembut, "Lihatlah, sebentar lagi pekerjaanKu akan selesai". "Apakah yang akan Kau buat Tuanku?" tanya malaikat itu lagi. Allah menjawab, " Aku akan menciptakan karya yang terindah yang segambar dan serupa dengan diriKu.".

Terbelalaklah mata malaikat itu, "Wah...begitu mulianya dan berharganya ciptaanMu ini. Mengapa Engkau mau menciptakannya?", tanyanya sambil menengadahkan kepalanya.

JawabNya, "Akan ada kasih di hatinya bagiKu, akan ada pujian dari mulutnya, dan akan ada cinta yang sejati antara Aku dan dia. Bukankah itu indah? Pernahkah terlintas dipikiranmu akan hal ini, dicintai dan mencintai dengan cinta yang sejati ?".

Terkagumlah malaikat itu dan dengan mata yang berbinar-binar berkata, "Sangat indah ya Tuanku, sangat indah...Sungguh tak sekalipun hal ini terlintas di pikiranku. Pastilah ciptaan dariMu ini senantiasa akan menyenangkanMu, selalu patuh padaMu, tak pernah menyangkaliMu dan mengasihiMu sepanjang hidupnya...".

Sembari menyeka keringat ilahiNya dan tersenyum, "Yang Kau katakan itu sangatlah indah dan ideal, tetapi tidaklah demikian. Dia akan memiliki kebebasan dan dia akan memiliki pilihan untuk mengasihiKu atau tidak."

Semerta-merta raut muka malaikat itu berubah dan tenggelam dalam kebingungan yang tak terselami, " Dengan demikian mereka memiliki kesempatan untuk membuat diriMu sedih, ya Rajaku. Engkau terlalu baik untuk dikecewakan Tuanku, tidakkah lebih baik untuk tidak menciptakannya atau mungkin menciptakan mereka dengan hati yang selalu mencintaiMu, tanpa pilihan yang lain?"

"Aku menginginkan cinta yang sejati, hambaKu. Dan cinta yang sejati bukanlah cinta yang memaksa tetapi cinta yang timbul dari segala macam pilihan yang ada".

Mengertilah malaikat itu dan berkata, "Jadilah kehendakMu ya Tuanku!
Kudus dan mulialah Engkau selamanya !".


Seraya itu juga, lumpur itu mulai menunjukkan bentuknya yang berstruktur sama dengan Allah dan akhirnya Ia berkata, "Kuhembuskan nafas kehidupan daripadaKu, jadilah engkau Manusia!"

Sumber:http://blog-indonesia.com/blog.

Selasa, 05 Januari 2010

Laporan Puyuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Usaha ternak puyuh belum mendapat perhatian yang serius baik dari peternak, pemerintah maupun para peneliti. Hal ini ditunjukkan dengan sangat terbatasnya penelitian-penelitian tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan ternak puyuh, sehingga pengembangan ternak puyuh diserahkan sepenuhnya kepada peternak. Padahal ternak puyuh potensial untuk dikembangkan, karena pada umur enam minggu sudah berproduksi, tidak membutuhkan permodalan yang besar, mudah pemeliharaan serta dapat diusahakan pada lahan yang terbatas selain itu belum ada laporan ternak puyuh terserang flu burung (Kaharuddin, 2007).

Namun kelebihannya ini membuat berbagai pihak melupakannya sehingga banyak peternak jatuh bangun dalam mengusahakan ternak puyuh ini. Kendala utama yang sangat dirasakan dalam pengembangan ternak puyuh belum tersedianya bibit puyuh komersil sebagaimana halnya ternak ayam ras. Umumnya peternak puyuh disamping memelihara puyuh penghasil telur konsumsi juga melakukan pembibitan dengan menggunakan puyuh-puyuh yang mereka pelihara. Tapi karena kegiatan pembibitan yang mereka lakukan tidak dilandasi teori dan program yang tepat maka bibit puyuh yang dihasilkan belum terjamin kualitasnya. Untuk lebih jelasnya, maka dilakukanlah praktikum budidaya puyuh.

Tujuan

Tujuan diadakanya praktikum ini adalah agar mahasiswa mengetahui cara pemeliharaan puyuh yang baik, kendala dalam pemeliharaan puyuh serta cara menanganinya.


TINJAUAN PUSTAKA

Puyuh

Puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh relatif kecil, berkaki pendek dan dapat diadu. Burung puyuh disebut juga Gemak (Bhs. Jawa-Indonesia). Bahasa asingnya disebut “Quail”, merupakan bangsa burung (liar) yang pertama kali diternakan di Amerika Serikat, tahun 1870, dan terus dikembangkan ke penjuru dunia. Sedangkan di Indonesia puyuh mulai dikenal, dan diternak semenjak akhir tahun 1979. Kini mulai bermunculan di kandang-kandang ternak yang ada di Indonesia. Puyuh merupakan hewan yang diklasifikasikan pada

kelas : Aves (Bangsa Burung)

Ordo : Galiformes

Sub Ordo : Phasianoidae

Famili : Phasianidae

Sub Famili : Phasianinae

Genus : Coturnix

Species : Coturnix-coturnix Japonica

Adapun yang dapat dimanfaatkan dari puyuh ini adalah telur dan dagingnya mempunyai nilai gizi dan rasa yang lezat, bulunya sebagai bahan aneka kerajinan atau perabot rumah tangga lainnya, kotorannya sebagai pupuk kandang ataupun kompos yang baik dapat digunakan sebagai pupuk tanaman (Rasyaf, 1985).

Persyaratan Lokasi

Puyuh juga merupakan hewan unggas yang sangat sensitif terhadap lingkungan sekitarnya, sehingga dibutuhkan tempat yang benar-benar kondusif untuk membudidayakannya agar puyuh dapat berproduksi optimal. Persyaratan lokasi yang baik untuk budidaya puyuh adalah lokasi jauh dari keramaian dan pemukiman penduduk, mempunyai strategi transportasi, terutama jalur sapronak dan jalur-jalur pemasaran, lokasi terpilih bebas dari wabah penyakit, bukan merupakan daerah sering banjir, merupakan daerah yang selalu mendapatkan sirkulasi udara yang baik (Rasyaf, 1985).

Perkandangan

Dalam sistem perkandangan yang perlu diperhatikan adalah temperatur kandang yang ideal atau normal berkisar 20-25 oC, kelembaban kandang berkisar 30-80%;, penerangan kandang pada siang hari cukup 25- 40 watt, sedangkan malam hari 40-60 watt (hal ini berlaku untuk cuaca mendung/musim hujan). Tata letak kandang sebaiknya diatur agar sinar matahari pagi dapat masuk kedalam kandang. Model kandang puyuh ada 2 (dua) macam yang biasa diterapkan yaitu sistem litter (lantai sekam) dan sistem sangkar (batere). Ukuran kandang untuk 1 m2 dapat diisi 90-100 ekor anak puyuh, selanjuntnya menjadi 60 ekor untuk umur 10 hari sampai lepas masa anakan. Terakhir menjadi 40 ekor/m2 sampai masa bertelur.

Adapun kandang yang biasa digunakan dalam budidaya burung puyuh adalah:

a. Kandang untuk induk pembibitan. Kandang ini berpegaruh langsung terhadap produktifitas dan kemampuan menghasilkan telur yang berkualitas. Besar atau ukuran kandang yang akan digunakan harus sesuai dengan jumlah puyuh yang akan dipelihara. Idealnya satu ekor puyuh dewasa membutuhkan luas kandang 200 m2.

b. Kandang untuk induk petelur. Kandang ini berfungsi sebagai kandang untuk induk pembibit. Kandang ini mempunyai bentuk, ukuran, dan keperluan peralatan yang sama. Kepadatan kandang lebih besar tetapi bisa juga sama.

c. Kandang untuk anak puyuh/umur stater (kandang indukan). Kandang ini merupakan kandang bagi anak puyuh pada umur starter, yaitu mulai umur satu hari sampai dengan dua sampai tiga minggu. Kandang ini berfungsi untuk menjaga agar anak puyuh yang masih memerlukan pemanasan itu tetap terlindung dan mendapat panas yang sesuai dengan kebutuhan. Kandang ini perlu dilengkapi alat pemanas. Biasanya ukuran yang sering digunakan adalah lebar 100 cm, panjang 100 cm, tinggi 40 cm, dan tinggi kaki 50 cm. (cukup memuat 90-100 ekor anak puyuh).

d. Kandang untuk puyuh umur grower (3-6 minggu) dan layer (lebih dari 6 minggu). Bentuk, ukuran maupun peralatannya sama dengan kandang untuk induk petelur. Alas kandang biasanya berupa kawat ram.

Peralatan yang dibutuhkan untuk budidaya puyuh ini adalah Perlengkapan kandang berupa tempat makan, tempat minum, tempat bertelur dan tempat obat-obatan (Rasyaf, 1985).

Peyiapan Bibit

Sangat penting untuk diperhatikan oleh peternak sebelum memulai usahanya, yaitu memahami 3 (tiga) unsur produksi usaha perternakan yaitu bibit/pembibitan, pakan (ransum) dan pengelolaan usaha peternakan. Pemilihan bibit burung puyuh disesuaikan dengan tujuan pemeliharaan, ada 3 (tiga) macam tujuan pemeliharaan burung puyuh, yaitu: 1) Untuk produksi telur konsumsi, dipilih bibit puyuh jenis ketam betina yang sehat atau bebas dari kerier penyakit, 2) Untuk produksi daging puyuh, dipilih bibit puyuh jantan dan puyuh petelur afkiran, 3) Untuk pembibitan atau produksi telur tetas, dipilih bibit puyuh betina yang baik produksi telurnya dan puyuh jantan yang sehat yang siap membuahi puyuh betina agar dapat menjamin telur tetas yang baik (Rasyaf, 1985).

Pemeliharaan

Pemeliharaan yang penting untuk diperhatikan dan dilakukan pada budidaya puyuh yaitu meliputi hal-hal sebagai berikut:

  1. Sanitasi dan Tindakan Preventif, untuk menjaga timbulnya penyakit pada pemeliharaan puyuh kebersihan lingkungan kandang dan vaksinasi terhadap puyuh perlu dilakukan sedini mungkin.
  2. Pengontrolan Penyakit, pengontrolan penyakit dilakukan setiap saat dan apabila ada tanda-tanda yang kurang sehat terhadap puyuh harus segera dilakukan pengobatan sesuai dengan petunjuk dokter hewan atau dinas peternakan setempat atau petunjuk dari Poultry Shop.
  3. Pemberian Pakan, ransum (pakan) yang dapat diberikan untuk puyuh terdiri dari beberapa bentuk, yaitu: bentuk pallet, remah-remah dan tepung. Karena puyuh yang suka usil memtuk temannya akan mempunyai kesibukan dengan mematuk-matuk pakannya. Pemberian ransum puyuh anakan diberikan 2 (dua) kali sehari pagi dan siang. Sedangkan puyuh remaja/dewasa diberikan ransum hanya satu kali sehari yaitu di pagi hari. Untuk pemberian minum pada anak puyuh pada bibitan terus-menerus.
  4. Pemberian Vaksinasi dan Obat, pada umur 4-7 hari puyuh di vaksinasi dengan dosis separo dari dosis untuk ayam. Vaksin dapat diberikan melalui tetes mata (intra okuler) atau air minum (peroral). Pemberian obat segera dilakukan apabila puyuh terlihat gejala-gejala sakit dengan meminta bantuan petunjuk dari PPL setempat ataupun dari toko peternakan (Poultry Shop), yang ada di dekat Anda beternak puyuh (Rasyaf, 1985).

Mortalitas

Mortalitas akan menetukan keberhasilan suatu usaha peternakan, karena angkan mortalitas yang tinggi menyebabkan kerugian dinilai dari segi ekonomis. Menurut Togatotrop et al (1977) kematian biasanya terjadi pada periode awal, sedangkan pada periode akhir jarang terjadi kecuali akibat serangan pernafasan. Faktor-faktor yang mempengaruhi mortalitas antara lain bobot badan, bangsa, tipe puyuh, iklim, kebersihan, lingkungan, sanitasi, peralatan, dan kandang ( North dan Bell, 1990), serta suhu lingkungan (sugiarti et ai, 1981).

Adapun beberapa penyakit yang biasa menyerang puyuh, diantaranya:

1. Radang usus (Quail enteritis)

Penyebab: bakteri anerobik yang membentuk spora dan menyerang usus, sehingga timbul peradangan pada usus.

Gejala: puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu kelihatan kusam, kotoran berair yang membentuk spora dan menyerang usus, sehingga timbul peradangan pada usus..

Pengendalian: memperbaiki tata laksana pemeliharaan, serta memisashkan burung puyuh yang sehat dari yang telah terinfeksi.

2. Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)

Gejala: puyuh sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.

Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang; (2) pisahkan ayam yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya.

3. Berak putih (Pullorum)

Penyebab: Kuman Salmonella pullorum dan merupakan penyakit menular.

Gejala: kotoran berwarna putih, nafsu makan hilang, sesak nafas, bulu-bulu mengerut dan sayap lemah menggantung.

Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit tetelo.

4. Berak darah (Coccidiosis)

Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan.

Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering; (2) dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox

5. Cacar Unggas (Fowl Pox)

Penyebab: Poxvirus, menyerang bangsa unggas dari semua umur dan jenis kelamin.
Gejala: imbulnya keropeng-keropeng pada kulit yang tidak berbulu, seperti pial, kaki, mulut dan farink yang apabila dilepaskan akan mengeluarkan darah.

Pengendalian: vaksin dipteria dan mengisolasi kandang atau puyuh yang terinfksi.

6. Quail Bronchitis

Penyebab: Quail bronchitis virus (adenovirus) yang bersifat sangat menular.
Gejala: puyuh kelihatan lesu, bulu kusam, gemetar, sulit bernafas, batuk dan bersi, mata dan hidung kadang-kadang mengeluarkan lendir serta kadangkala kepala dan leher agak terpuntir.

Pengendalian: pemberian pakan yang bergizi dengan sanitasi yang memadai.

7. Aspergillosis

Penyebab: cendawan Aspergillus fumigatus.

Gejala: Puyuh mengalami gangguan pernafasan, mata terbentuk lapisan putih menyerupai keju, mengantuk, nafsu makan berkurang.

Pengendalian: memperbaiki sanitasi kandang dan lingkungan sekitarnya.

  1. Cacingan

Penyebab: sanitasi yang buruk.

Gejala: puyuh tampak kurus, lesu dan lemah.

Pengendalian: menjaga kebersihan kandang dan pemberian pakan yang terjaga kebersihannya (Rasyaf, 1985).

Panen

Hasil Utama pada usaha pemeliharaan puyuh petelur, yaitu produksi telurnya yang dipanen setiap hari selama masa produksi berlangsung. Telur dapat berupa tekur konsumsi dan telur tetas. Telur konsumsi yaitu telur puyuh yang dijual bebas di pasaran, sedangkan telur tetas adalah telur hasil pembibitan dari ternak pembibitan puyuh, hasil utama dari budidaya puyuh pedaging yaitu daging puyuh. Adapun hasil sampingannya antara lain berupa daging afkiran, tinja dan bulu puyuh (Rasyaf, 1985).


METODE

Materi

Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah 26 ekor puyuh. Pakan ayam broiler yang berupa dedak jagung, dan air untuk minum. Sedangkan alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah 2 sangkar, 2 tempat minum, 1 ember untuk tempat penyimpanan pakan, egg tray, lampu, corong untuk menuangkan pakan, dan alat tulis untuk mencatat data.

Prosedur

Setiap sangkar terdiri dari 13 ekor puyuh dengan perbandingan jantan:betina = 3 : 10. Puyuh yang dipelihara sebanyak 2 sangkar sehingga puyuh berjumlah 26 ekor. Piket dilakukan secara bergilir setiap hari, frekuensi pemberian pakan dilakukan sebanyak 3 kali dalam sehari dengan pemberian minum ad libitum. Telur diambil setiap hari dan disimpan dalam egg tray. Jumlah telur yang dihasilkan setiap harinya dicatat sebagai data untuk hen day dan hen housed setiap minggunya. Hen day didapat dengan jumlah telur yang ada selama seminggu dibagi banyaknya puyuh setiap saat dikallikan 100 persen. Sedangkan hen housed didapat dari jumlah telur yang ada setiap minggu dibagi dengan jumlah puyuh awal dikalikan 100 persen.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil


Minggu 1

Minggu 2

Minggu 3

Hen Day (HD) (%)

0,71

5

12,85

Hen House (HH) (%)

0,71

5

12,85

Produksi telur (butir)

1

7

18

IOFC (rupiah)

Telur tetas

Rp 14.310

Rp 12.810

Rp 10.060

Telur konsumsi

Rp 10.950

Rp 9.450

Rp 6700

Impas (butir)

Telur tetas

57

51

42

Telur konsumsi

44

38

27

Pembahasan

Pemeliharaan puyuh yang dilakukan selama ± 3 minggu menghasilkan Hen Day dan Hen Housed yang berbeda pula. Hen day merupakan satuan produksi telur. Produksi telur hen day ini merupakan persentase produksi dalam jangka waktu tertentu yang didasarkan atas jumlah ayam yang ada setiap saat dalam jangka waktu yang bersangkutan (North dan Bell, 1990). Produksi telur yang dihasilkan pada puyuh yang terdapat pada kelompok 5 ini terjadi peningkatan setiap minggunya. Pada minggu pertama hanya 1 telur dalam 1 minggu yang dihasilkan dari sebanyak 20 ekor puyuh betina. Hal ini dimungkinkan karena belum dapat beradaptasinya puyuh jantan dengan puyuh betina. Pada kelompok kami ini, puyuh jantan baru didatangkan dan dimasukkan pada hari kedua sejak pemeliharaan dimulai. Baru didatangkan puyuh jantan tersebut dikarenakan ketersediaan puyuh jantan terbatas. Selanjutnya pada minggu kedua telah terlihat peningkatan hasil produksi telur yaitu 7 butir dalam 1 minggu. Ini berarti hanya 1 butir yang dihasilkan dalam 1 hari. Sedangkan pada minggu ketiga terdapat 18 butir telur yang dihasilkan dalam 1 minggu. Hen day dihitung per minggu, per ekor (per bulan), per hari dan per masa pemeliharaan. Hen day yang menjadi patokan produksi telur ayam yang baik adalah per ekor. Perhitungan hen day ini dapat dilihat keuntungan dan kerugian serta langkah apa yang harus diambil untuk menghindari kemungkinan terburuk. Hen day pada minggu pertama sampai ketiga tidak dapat menutupi biaya pakan, justru kerugian yang didapat. Hen day yang dihitung per minggu belum menututpi sehingga impas yang didapat 0 %. Pada minggu pertama titik impas baru bisa dicapai jika berproduksi 57 butir lagi. Sedangkan pada minggu kedua sebanyak 51 butir dan 42 butir pada minggu ketiga. Produksi telur puyuh diimbangi oleh makanan yang baik juga dengan penanganan yang bagus akan menghasilkan produksi telur dan daging yang baik. Kandungan nutrisi pada makanan juga sangat berpengaruh sekali.Kekurangan suatu zat makanan maka akan dapat menyebabkan turunnya nilai produksi.

Masa burung puyuh berproduksi adalah masa-masa keemasan bagi peternak setelah melewati masa pembesaran yang rasanya melelahkan. Namun, pada praktikum budidaya puyuh kali ini tidak melewati masa pembesaran yang seharusnya dilewati karena puyuh yang kami pelihara telah memenuhi masa untuk berproduksi. Puyuh memiliki kemampuan produksi sekitar 300 butir telur pertahun, sedikit lebih rendah daripada ayam negeri yang mencapai 325 butir telur pertahun, dan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampong yang hanya 150 butir telur pertahunnya. Dari hasil yang didapat oleh kelompok 5, jika produksi telur hanya 1 butir perminggu naka dalam satu tahun hanya bias menghasilkan 48 butir. Selanjutnya jika mampu berproduksi 7 butir perminggu, maka dapat diprediksi dalam satu tahun dapat berproduksi sebanyak 336 butir. Namun, jika mampu berproduksi sebanyak 18 butir perminggu maka hasil yang didapat mencapai 864 butir dalam satu tahun.

Banyak faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memelihara puyuh yang sedang berproduksi. Dintaranya adalah : 1). Pakan. Usahakan puyuh terhindar dari kondisi kelaparan agar puyuh dapat berproduksi secara baik. 2). Kondisi lingkungan. Terutama dengan suara-suara yang mengagetkan. Biasanya akan berpengaruh dan membuat stres sehingga produksi menurun. Sebagai contoh pada saat pembersihan feces puyuh agar tidak membuat stress puyuh karena ia merasa kaget. 3). Cuaca dan Iklim. Diusahakan senyaman mungkin sesuai yang dibutuhkan.

Nilai konsumsi pakan pada pemeliharaan praktikum ini adalah sama dalam setiap minggunya. Semua puyuh diasumsikan memiliki bobot badan serta kebutuhan yang sama Hal ini seperti yang dikatakan North dan Bell, 1990 yaitu konsumsi pakan yang diberikan sesuai dengan ukuran tubuh, bobot hidup, tahap produksi, suhu dan keadaan energi pakan intensitas dan banyaknya pakan yang diberikan pada setiap puyuh, yaitu 3 kali dalam sehari sebanyak ± 20 gram sehari. Sehingga biaya pakan yang harus dikeluarkan setiap minggunya pun sama yaitu sebesar Rp. 14.560,00. Terdapat keterkaitan antara nilai konsumsi pakan dengan hasil produksi yang dihasilkan. Apabila peternak mengurangi pakannya sampai seminim mungkin dengan alasan efisiensi harga namun produksi yang dihasilkan bisa menurun. Sebaiknya jangan terlalu menerapkan prinsip ekonomi dengan modal sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya. Jatah pemberian pakan memang diperlukan untuk mengatur pengeluaran. Tapi pembatasan yang berlebihan untuk penghematan tentu akan dibalas juga dengan penghematan produksi telur.

Selama praktikum budidaya puyuh, tidak ada puyuh yang mati, berarti mortalitasnya 0%. Hal ini memang terjadi karena pemeliharaan dilakukan dengan baik. Puyuh diberi makan dan minum setiap hari secara teratur. Namun ada beberapa penyakit dan hama yang perlu diwaspadai dalam budidaya puyuh petelur seperti Radang usus (Quail enteritis), cacingan, berak putih, berak darah, tetelo, Quail Bronchitis, Cacar Unggas (Fowl Pox), Aspergillosis (Rasyaf, 1985).

IOFC merupakan keuntungan yang diperoleh selama budidaya puyuh petelur. IOFC budidaya telur tetas lebih kecil bila dibandingkan dengan telur konsumsi, hal ini berarti usaha telur konsumsi lebih menguntungkan. Pada minggu pertama IOFC telur tetas sebesar -14.310 rupiah sedangkan IOFC telur konsumsinya sebesar -10.950 rupiah. Telur yang dibutuhkan untuk mengimpaskan IOFC telur tetas lebih banyak dari telur konsumsi. Telur tetas membutuhkan 57 butir telur lagi untuk mencapai nilai impas antara biaya dan pendapatan. Telur konsumsi membutuhkan 44 butir telur lagi untuk mencapai titik impas. Pada minggu pertama ini memang telur yang dihasilkan sangat sedikit. Salah satu faktor yang menyebabkan adalah bahwa puyuh tersebut baru saja didatangkan dari peternakan sehingga mungkin baru mulai beradaptasi, makanya hanya sedikit menghasilkan telur pada minggu pertama terus meningkat karena telur yang dihasilkan semakin banyak. Hal ini menunjukkan bahwa puyuh tersebut sudah mulai beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Pada minggu kedua dan ketiga IOFC telur tetas berturut-turut adalah -12.810 rupiah dan -10.060 rupiah. IOFC telur konsumsi untuk minggu kedua adalah sebesar -9.450 rupiah kemudian IOFC minggu ketiganya sebesar -6700 rupiah. Semakin sedikit telur yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Pemeliharaan memang hanya dilakukan selama tiga minggu. Kemungkinan apabila pemeliharaan terus dilanjutkan maka nilai IOFC akan semakin besar karena semakin banyak telur yang dihasilkan. Tetapi pasti pada suatu waktu tertentu produksi telur puyuh menurun karena faktor usia dan penyakit, hal ini akan menyebabkan nilai IOFC semakin kecil sehingga peternak mengalami kerugian. Dilihat dari hasil budidaya puyuh petelur selama tiga minggu tersebut maka dapat disimpulkan bahwa budidaya mengalami kerugian karena nilai IOFCnya negatif, bahkan masih dibutuhkan telur dalam jumlah yang cukup banyak untuk sekedar mencapai titik impas.


KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat diambil kesimpulan yaitu terdapat beberapa kendala pada budidaya puyuh petelur, antara lain puyuh yang menghasilkan sedikit telur dikarenakan kualitas reproduksi puyuh yang kurang baik, pengaruh faktor lingkungan, umur, manajemen pakan dan kesehatan puyuh. Kendala-kendala tersebut dapat diatasi dengan cara memperbaiki manajemen pemeliharaan dan seleksi terhadap bibit puyuh petelur.


DAFTAR PUSTAKA

Kaharuddin, Desia. 1989. Pengaruh bobot telur tetas terhadap bobot tetas, daya tetas, pertambahan berat badan, dan angka kematian sampai umur empat minggu pada puyuh (Cotunix cortunix japonica). Laporan Penelitian Faperta UNIB, Bengkulu.

Kaharuddin, Desia. 2007. Performan puyuh hasil pembibitan peternakan rakyat di Kota Bengkulu. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. (3): 396 – 400.

North, M. O. and D. D. Bell. 1990. Commercial Chicken Production Manual. 4th Edition. Chapman and Hall, New York.

Rasyaf, Muhammad. 1985. Memelihara Burung Puyuh. Kanisius, Yogyakarta.

Rokimoto. 2002. Poultry Breeding/ Genetics.: Inbreed Quail. http://www.the.coop.org [18 Desember 2009]

Sugiarti, T., Suharsono U.D. Rusdi. 1981. pengaruh cekaman panas terhadap pertumbuhan dan efesiensi penggunaan makanan pada ayam pedaging. Lem LPP 1: 9-11.

Suprijatna Edjeng, Umiyati Atmomarsono, Ruhyat Kartasudjan. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya, Jakarta.

Togatotrop, M., H. Basya dan Soemarni. 1977. Performans ayam pedaging periode finisher dengan pemeliharaan lantai litter dan lantai kawat. Bul. LPP. 19: 18-26

Woodard, A.E., H. Abplanalp, W.O. Wilson, and P. Vohra 1973. Japanese Quail Husbandry in The Laboratory (Coturnix-coturnix japonica). Department of Avian Science. University of California. Davis.

LAMPIRAN

Minggu ke-1

  • Hen Day

HD = ∑ telur x 100 %

∑ telur ♀ yang ada setiap saat

= 1 x 100 % = 0.71 %

140

  • Hen Housed

HH = ∑ telur x 100 %

∑ telur puyuh mula-mula

= 1 x 100 % = 0.71 %

140

  • Konsumsi Pakan

♀ 20 x 20 gram x 7 = 2800 gram = 2.8 kg

♂ 6 x 20 gram x 7 = 840 gram = 0.84 kg

  • Biaya Pakan

♀ = 2.8 kg x Rp. 4000,00 = Rp. 11.200,00

♂ = 0.84 kg x Rp. 4000,00 = Rp. 3360,00

Rp. 14.560,00

Ket : Harga Pakan = Rp. 4000,00 / kg

  • Hasil Telur

1 butir x Rp. 250,00 = Rp. 250,00

Ket: Harga Telur = Rp. 250,00 / butir

  • IOFC

Rp. 14.560,00 – Rp. 250,00 = Rp. 14.310,00

  • Impas

Impas = Rp. 14.310,00 = 57.24 » 57 butir

Rp. 250,00

Minggu ke-2

  • Hen Day

HD = ∑ telur x 100 %

∑ telur ♀ yang ada setiap saat

= 7 x 100 % = 5 %

140

  • Hen Housed

HH = ∑ telur x 100 %

∑ telur puyuh mula-mula

= 7 x 100 % = 5%

140

  • Konsumsi Pakan

♀ 20 x 20 gram x 7 = 2800 gram = 2.8 kg

♂ 6 x 20 gram x 7 = 840 gram = 0.84 kg

  • Biaya Pakan

♀ = 2.8 kg x Rp. 4000,00 = Rp. 11.200,00

♂ = 0.84 kg x Rp. 4000,00 = Rp. 3360,00

Rp. 14.560,00

Ket : Harga Pakan = Rp. 4000,00 / kg

  • Hasil Telur

7 butir x Rp. 250,00 = Rp. 1750,00

Ket: Harga Telur = Rp. 250,00 / butir

  • IOFC

Rp. 14.560,00 – Rp. 1750,00 = Rp. 12.810,00

  • Impas

Impas = Rp. 12.810,00 = 51 butir

Rp. 250,00

Minggu ke-3

  • Hen Day

HD = ∑ telur x 100 %

∑ telur ♀ yang ada setiap saat

= 18 x 100 % = 12.85 %

140

  • Hen Housed

HH = ∑ telur x 100 %

∑ telur puyuh mula-mula

= 18 x 100 % = 12.85 %

140

  • Konsumsi Pakan

♀ 20 x 20 gram x 7 = 2800 gram = 2.8 kg

♂ 6 x 20 gram x 7 = 840 gram = 0.84 kg

  • Biaya Pakan

♀ = 2.8 kg x Rp. 4000,00 = Rp. 11.200,00

♂ = 0.84 kg x Rp. 4000,00 = Rp. 3360,00

Rp. 14.560,00

Ket : Harga Pakan = Rp. 4000,00 / kg

  • Hasil Telur

18 butir x Rp. 250,00 = Rp. 4500,00

Ket: Harga Telur = Rp. 250,00 / butir

  • IOFC

Rp. 14.560,00 – Rp. 4500,00 = Rp. 10.060,00

  • Impas

Impas = Rp. 10.060,00 = 42.24 » 42 butir

Rp. 250,00