S a S

| You have been good to me | You have been gracious | You have been faithful | I have been given so much I can't even | Still I believe there is more | I open my hands to receive all that Your love has in store | Father, I know there is more | Power to heal and restore | Miracles wonders blessings unnumbered | Love never-ending | Love overflowing | You are bestowing, day after day after day |
♫ ♪ ♥ ♥♪ ♫ • * ¨ * • ♥♫ ♪ ♥ ♥♪ ♫ • * ¨ * • ♥ ♥ ♥ ♫ ♪ ♫ ♪ ♥ ♥♪ ♫ • * ¨ * • ♥♫ ♪ ♥ ♥♪ ♫ † L♥ve Inside † ♫ ♪ ♥ ♥ ♪ ♫♥ • * ¨ * • ♫ ♪ ♥ ♥ ♪ ♫ ♪ ♫ ♥ ♥ ♥ • * ¨ * • ♫ ♪ ♥ ♥ ♪ ♫♥ • * ¨ * • ♫ ♪ ♥ ♥ ♪ ♫

Kamis, 09 Oktober 2014

Service Motor

Happy Monday
“Mau apa Mbak?”
Service motor Mas...”
“Apa aja?”
“Ganti oli sama minta dicek saluran olinya karena suka berlebihan olinya keluar, trus kalau tanjakan terlalu panjang dia suka mati di tengah jalan, jadi minta dinaikin gasnya boleh? Oya, sama lampu belakangnya mati juga.” (Aku mengatakannya sambil sumringah, mungkin mas-masnya mikir, okeh bener).
“Ok, tunggu di sana aja” (sambil menunjuk ke kursi). “Anak-anak (memanggil karyawannya), ini, Mbaknya mau dicek motornya.”
(Sambil menyerahkan motor) “Monggo Mas...”
“Mbaknya orang mana toh? Bisa boso Jowo toh?”
“Saya orang Medan. Hehehe...sedikit”
Sambil memandang sekeliling ruangan bengkel, pandanganku terusik dengan pipa air yang bocor dan menyemburkan air ke arah jalan. Semburan air membuat orang yang melintas sedikit membungkukkan badan dan berusaha menghindar, ya walaupun sebenarnya mereka akan tetap basah dan tidak bisa menghindar karena jalannya cukup tidak luas.
Aku tak mampu menahan senyum saat sebuah Tossa (Transportasi motor roda tiga) yang mengangkut beberapa orang, melewati semburan air tersebut. Poin lucunya ada pada kenakalan pengemudi. Dia sengaja memperlambat lajunya saat badannya telah melewati semburan, namun ekornya (yang berisi muatan teman-temannya) masih terkena semburan air. Semua (tiga) temannya yang ada dalam angkutan menjadi bertingkah seperti seseorang yang meringkuk akibat ditangkap polisi, guna menutupi badan dari air pipa. Hal itu sungguh membuatku senang dan tawa pun pecah di mulutku. Salah seorang pelanggan bengkel melihat apa yang kutertawakan, dan ia pun ikut menyungging senyum. Aku bahagia bisa berbagi suka dengannya.
Kembali ke bengkel. Aku bersyukur bisa memberi perawatan buat motor Paman, yg dikasih buatku, yang sudah kurencanakan sejak Kamis yang lalu. Hal yang lebih luar biasa lagi, ternyata empunya bengkel adalah seorang yang nice person to share.
Kami bicara banyak di sela-sela ganti oli. Aku bertanya tentang kotak hitam di bawah stang motor, yang ternyata adalah filter angin. Dia bilang dia kurang paham motor, kemudian aku menyela “apalagi saya”.
Setelah melalui cerita sana-sini, tentang pekerjaan (sebelumnya), iparnya yg tinggal di P. Siantar, Pelanduk, “2 pewayangan”, skripsi, penemuan, bakteri, Botani, candi yang lebih besar dari Borobudur dan Piramida yang lebih besar dari pada yang di Mesir (dan untuk memastikannya aku bertanya, “Itu nyata atau??” dan jawabnya: “Ya, nyata”), ikan seperti bandeng, Pak Atmojo, Sirsak yang diterimanya kemarin, hobi memancing, hingga ada beberapa istilah yang baru saja kurasa patut untuk ku”pegang”, yaitu “Prana Manusia”
Hari yang tidak biasa. Dia juga menceritakan pengalamannya beberapa hari yang lalu ditabrak motor oleh anak-anak, yang membuatnya mengejek anak itu untuk mengulanginya kembali. Walaupun itu berupa sindiran, aku merasa itu sangat tulus dari hatinya agar dia tidak mengulanginya. Dia bahkan menawarkan untuk memasukkan motor si anak yang ringsek dan bengkok stang, ke bengkel yang dikelolanya.
Dalam satu session percakapan dengan kata “Trauma”, dia berusaha menyakinkanku untuk melakukan seperti yang dia lakukan untuk dirinya, yaitu mengejek diri sendiri. Jujur, aku tidak bisa. Semua butuh waktu. Umumnya, aku mengalami “pelecehan” lingkungan terlebih dahulu baru kemudian aku bisa “mengejek” diri sendiri. Orang aja bisa, kenapa aku engga??
Satu yang kusuka, pada akhirnya, dia mengajakku bergabung untuk memancing ikan yang seperti ikan bandeng, di mana jika di Jawa saja ikan itu tidak lebih dari sejengkal jariorang dewasa, namun di sini dapat tumbuh hamper selengan orang dewasa panjangnya. Yeeey, asyikk.
Hahaha...ternyata untuk menikmati hidup itu sederhana, begitu katanya. Aku pun setuju. Dalam hidup ini, untuk bisa berbahagia, cukup perhatikan hal-hal kecil yang terjadi disekitar kita, atau bayangkan saja “bagaimana mungkin seekor cacing yang lemah dapat melubangi tanah” (begitu dia mengumpamakannya).
Thanks God.
September 22nd, 2014  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar